Arsip Bulanan: Juli 2016

Digigit Anjing dan Vaksin Anti Rabies

Heyy.. Apa kabar? Hm, ada yang pernah digigit anjing? Kalo saya belum pernah, dan jangan pernah deh, semoga saya dilindungi dari pada sifat baperan (Lohh apa hubungannya sama anjing?)
Lupakan tentang si baperan, hahaa…
Silahkan dijawab sendiri, pernah ngga digigit anjing?
Kalo pernah hati-hati nanti bisa gilaaa loh… Hahaa… Rabies ding bukan gila, tetapi gejala rabies salah satunya ya itu, emosi ngga stabil, atau boleh deh kita sebut saja dengan “gila”

Bagaimana rabies ini menyerang manusia? Umumnya menurut dokter rabies terjadi 80 % karena gigitan Anjing, dan 20 % karena gigitan binatang lainnya, seperti kucing, kelinci dan sebagainya.

Seperti Apa gejala manusia yang terdeteksi terjangkit rabies?

Gejala awal yang terlihat

Gejala awal rabies biasanya sering sulit untuk dikenali dan terkadang kita justru menganggapnya sebagai gejala dari penyakit yang tidak berbahaya. Gejala-gejala awal rabies tersebut diantaranya adalah:

  • Tubuh yang terasa sangat lelah
  • Tubuh yang terasa dingin
  • Sakit tenggorokan
  • Demam yang tinggi
  • Gelisah
  • Lekas marah
  • Mengalami muntah-muntah
  • Sakit kepala
  • Hilang nafsu makan
  • Kesulitan untuk tidur
  • Rasa sakit dan kesemutan pada area yang terinfeksi

Gejala lanjutan dan pembagian tipe rabies

Setelah memasuki tahap awal, gejala rabies akan terlihat makin parah 2-10 hari setelah gejala awal dimulai. Mendasari kepada efek yang ditimbulkannya, rabies terbagi menjadi dua, yaitu rabies garang dan rabies lumpuh.

Rabies garang akan menyebabkan penderitanya mengamuk tanpa sebab yang jelas. Biasanya rabies tipe ini terjadi pada 80% kasus rabies. Sedangkan pada rabies lumpuh, sesuai dengan namanya, pengidapnya akan terlihat lemas dan tidak dapat menggerakkan otot-otot tubuhnya. Dan rabies tipe ini biasanya terjadi pada 20% kasus rabies.

Sekilas tentang rabies garang

Rabies ini dikenali dari perilaku pengidapnya yang terlihat makin hiperaktif dan aneh setelah terlepas dari masa tenang. Berikut ini adalah ciri-ciri penderita rabies garang.

  • Mengalami halusinasi seperti melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata.
  • Berprilaku agresif dan meronta-ronta.
  • Kerap terlihat gelisah dan mengamuk.
  • Demam yang tinggi.
  • Selalu meneteskan air liur.
  • Ereksi yang berkelanjutan pada penderita rabies pria.
  • Mengeluarkan keringat yang berlebihan.
  • Bulu-bulu di kulit yang terlihat berdiri.
  • Mengalami delusi atau percaya pada sesuatu yang tidak nyata.

Penderita rabies garang juga akan mengalami hidprofobia atau ketakutan terhadap air. Sebelum mencapai tahap ini, mereka biasanya akan merasakan sakit pada tenggorokan dan kesulitan untuk minum. Ketika mereka mencoba untuk menelan air, otot-otot tenggorokan akan mengalami kejang dan berlangsung hingga beberapa detik. Hal tersebutlah yang kemudian menjadikan penderita rabies ini mengalami hidrofobia. Jangankan melihatnya, mendengar orang menyebut ‘air’ saja mereka akan terlihat sangat ketakutan.

Selain mengalami hidrofobia, sebagian besar penderita rabies garang juga mengalami fotofobia atau takut terhadap cahaya dan aerofobia atau takut terhadap angin. Beberapa hari setelah gejala ini berkembang, penderita biasanya akan mengalami koma sebelum selanjutnya meninggal akibat gagalnya sistem pernapasan atau serangan jantung.

Untuk penjelasan lengkap bisa dilihat di sini
Nah, sekarang saya mau cerita sedikit tentang keluarga saya yang sekitar 2 mingguan lalu digigit anjing.

Bagaimana semuanya bermula? Jadi kejadiannya, ketika beliau selesai mancing di empang, karena umpan ikannya belum habis  beliau bermaksud memberikannya ke anjing yang ada di sekitar situ, nah, tanpa babibu ketika umpan ikan itu diberikan, anjingnya malah menyerang beliau membabi buta, katanya sampai melompat dan mengarah menggigit ke leher, untungnya beliau sigap untuk menangkis serangan anjing tersebut. Sayangnya tangan beliaulah yang menjadi luka parah, karena menangkis gigitan si anjing itu. Bahkan ada bagian tangan beliau yang katanya sampai tembus taringnya.

Nah, supaya ngga penasaran saya kasih lihat sedikit fotonya setelah dibungkus pakai perban.

image

 
Dan jrenggg… Ini semua bukan tentang lukanya tetapi tentang rabies, bagaimana jadinya jika keluarga saya ini kena rabies? Serem bangettt… Dan akhirnya sayapun berinisiatif membawa beliau ke rumah sakit, yang pertama saya tuju adalah puskesmas, dan di sana luka dibersihkan oleh petugasnya. Tapi sayangnya dokter puskesmas nyerah, karena tidak punya vaksinnya. Nah, puskesmas menyarankan ke rumah sakit, dan pergilah saya ke rumah sakit terdekat, pertama saya satronin RS Dompet Duafa jampang parung, karena ini adalah rumah sakit terdekat, mengingat waktu terus berjalan. Sebelumnya dokter puskesmas mengingatkan kalo batas waktu penyebaran virus rabies itu sekitar 12 jam, maka saya segerakan saja menuju rumah sakit yang paling dekat. Tapi sayangnya di RS Dompet Dhuafa juga tidak punya vaksinnya. Hm, akhirnya saya menuju RS Sentosa yang ada di kemang Bogor, tapi sayangnya di situ juga tak ada vaksinnya. Akhirnya saya coba browsing-browsing kira-kira rumah sakit mana yang ada vaksin rabiesnya. Beberapa refrensi menuju ke RS PMI Bogor, tetapi akhirnya saya memutuskan ke RSUD Kota Depok, mengingat rumah sakit di sana dekat dengan kediaman saudara. Dan Alhamdulillah, di RSUD Depok vaksin rabiesnya ada, dan disuntikinlah ke beliau itu vaksinnya. Saya kira selesai gitu aja jika sudah disuntik. Hm, ternyata tidak cukup sekali, tetapi 5 kali. Dokter memberikan catatan jadwal waktu untuk vaksin berikutnya. Katanya jika suntik vaksinnya cuma sekali itu percuma, harus 5 kali. Sampai tulisan ini ditulis beliau sudah disuntik 3 kali. Kalian tahu nama vaksinnya itu apa? saya kasih tahu nama vaksin rabiesnya itu adalah RABIPUR. Ternyata memang sulit juga mencari vaksin tersebut, pada waktu jadwal ketiga suntik vaksin, karena apotik di RSUD itu lumayan ngantri pake banget, akhirnya saya menuju apotek di luar untuk membeli obatnya, tapi sayangnya di apotek juga tidak ada, katanya paling bisa pesan dan waktunya agak lama. Mendengar pilihan itu saya akhirnya balik lagi ikut mengantri vaksinnya di apotek RSUD Depok. Bentuknya seperti di bawah ini nih, nanti boleh coba dicari-cari kalo ada kejadian yang sama menimpa temen-temen, saudara atau siapapun.

Sumber gambar: mims.com

Sumber gambar: mims.com

Oh iya, untuk jadwal vaksin rabies itu seperti ini catatan yang diberikan dokter, selangnya agak ngacak, waktu awal 2 hari sudah harus balik lagi, kemudian 4 hari, dan lihat aja deh di gambarnya….

Kartu jadwal Suntik rabies di RSUD DEPOK

Kartu jadwal Suntik rabies di RSUD DEPOK

Semoga bermanfaat, kalo ada yang mau konsultasi silahkan hubungi dokter langsung. 🙂