Kemarin ngelihat di twitter rame dengan Hastag #Sojin, nah ternyata bukan hanya menjadi trending topik di Indonesia aja, bahkan di dunia. Penasaran dengan sosok Sojin, iseng-iseng saya kepoin, ohw ternyata artis korea, ohw ternyata meninggal bunuh diri, ohw ternyata.. ohw ternyata.. blablabla…
Padahal cantik pisan euy, kalo yang cantik aja bunuh diri bagaimana yang tidak cantik? Ehh.. Gagal Fokus… Hehehe.. Saya meyakini yang membaca ini semuanya cantik dan tidak pernah punya niat untuk melakukan seperti yang Sojin lakukan. Hehhee… buktinya sekarang masih sempet toh buat baca postingan saya. 🙂
Kasus bunuh diri kalangan artis korea dan japan memang terjadi sering kali. Mungkin memang sudah jadi bagian budaya sana, kalau-kalau ada paham yang menganggap bunuh diri sebagai penyelamatan harga diri. yaa walaupun itu pemikiran yang salah, dan jauh dari hukum keberadaban terhadap Tuhan.
So Jin kemungkinan bunuh diri karena depresi tingkat tinggi, karena merasa kehilangan dunianya setelah diputus masa kontraknya menjadi member baby kara oleh DSP Media, tak tanggung-tanggung, Sojin terbang bebas dari apartemennya yang berada di lantai 10, Serem kan? Hayoo ngaku kalo kalian kalo diputus pacar milih ngapain? Bunuh diri?? Hmm… bunuh rasa aja supaya aman ya. Hehehe
Sojin bukan satu-satunya artis korea yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Tahun 2008 publik dikejutkan dengan kabar kematian Kim Ji Hoo yang memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya sendiri. Di tahun 2009 giliran Jang Ja-yeon yang gantung diri, adalagi Park yong Ha yang depresi karena ayahnya sakit, dan satu lagi Han Nah, entahlah siapa lagi, nama-nama aneh itupun saya kutip dari fortal detik.com karena saya memang bukan orang yang kompeten dan bukan salah satu penggemar atau penghafal para artis yang kece-kece itu. Hehehee.. Ngepoin tentang artis korea aja baru setelah hastag #Sojin ramai di twitter.
Dari beberapa artis korea yang bunuh diri, rata-rata penyebabnya adalah depresi, entah tekanan yang berlebihan dari manager atau penggemar, yang jelas kejiwaan mereka terganggu oleh tuntunan yang begitu banyak. Atau putus asa karena kegagalan, entah diputus kontrak,gagal memberikan yang terbaik dan sebagainya
Depresi memang menjadi salah satu penyebab tertinggi mengapa orang melakukan bunuh diri, kita dapat mengambil pelajaran bahwa uang dan popularitas bukan segalanya, karena ada bagian “kebahagian” yang belum tentu mampu disentuh oleh uang atau popularitas. Orang yang mampu bahagia adalah orang yang mempunyai segalanya, lebih dari sekedar uang dan terkenal. Sayangnya bahagia itu diperoleh dengan pemahaman baik akan makna sabar dan syukur, itu artinya bahagia akan diperoleh jika kita menerima atas semua yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita. Bunuh diri?? No Way, orang yang menghargai Tuhan tidak akan melakukan perendahan terhadapNya dengan cara membunuh diri sendiri.